Kenapa Kebon Jeruk dan bukan
Depok lagi? Gue udah pindah kosan ke kosan yang lebih deket kantor. Dari Depok
ke kantor 3 jam soalnya..fiuuuuh
Entah kenapa disetiap
detik gue selalu mengalami yang namanya kegalauan (Ratu Galau) yang mendalam,
keinginan gue cuma satu : memejamkan mata dan tidak memikirkannya lagi !!!
Namun semakin ingin
justru semakin sulit. Andai saja semua semudah ketika menginginkannya.
Sebenarnya sederhana, gue gak tau apa yang membebani pikiran gue saat ini.
Kerjaan? Keluarga? Kehidupan pribadi? Entahlah sepertinya semua saling tumpang
tindih memperebutkan bagian dalam pikiranku yang tidak seberapa luasnya ini.
Gue sedih, sedih
sekali. Melihat semuanya begitu cepat. Ekspres ! Kilat ! sehingga ketika gue
membuka mata gue, disinilah gue berada. Pada umur 22 tahun, telah lulus program
profesi Apoteker, menunggu detik-detik wisuda dan sumpah apoteker. Terdampar di
tempat kerja yang jauh dari temen-temen gue yang lainnya. Rasanya memulai
semuanya dari awal lagi. Dari nol. Tapi rasanya begitulah hidup. Gue harus bisa
mensyukuri semuanya ini. Walaupun saat-saat “bahagia” kuliah telah lewat, gue
yakin Tuhan pasti sedang menyiapkan saat bahagia lain buat gue dan buat kami
semua.
Seperti potongan lagu
yang gue suka : Semua yang datang kan
pergi, sisakan lembaran memori. Yup, lembaran memori tentang hidup gue yang
indah selama 5 tahun di farmasi takkan terhapus oleh apapun. Gue mencintai
setiap lembaran memori itu. Semua kisah gue tertulis di dalamnya. Lembar memori
ini akan segera menampung memori lain. Tapi gue yakin banget kalo memori
sebelumnya takkan terhapus dan takkan terganti, tetap pada tempatnya.
Perpisahan bukan kata
favorit buat semua orang. Tetapi rasanya gak adil aja ketika datang pertemuan
tanpa diikuti perpisahan. Sepertinya janggal. Ikhlaskanlah perpisahan untuk
pertemuan yang lebih baik.
Ada quote dari film
yang sangat gue suka dan gue jadiin kata-kata dalam buku tahunan : Tak ada pertemuan yang abadi. Tetapi
seperti pertemuan, tak ada perpisahan yang abadi.
Seperti itulah gue
harus memandang hidup. Memastikan bahwa ketika gue berpisah, gue akan bertemu
lagi dengan kondisi yang jauh lebih menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar