Selasa, 15 Januari 2013

Just try to "mencurahkan perasaan"

Sebaris untaian kata yang bukan hanya kata tapi adalah doa dan harapan….
Kepada engkau yang kurindukan kehadiranmu untuk mengisi hari-hariku. Kepada engkau ciptaan agung dariNya. Kepada engkau yang suatu saat akan menemaniku dalam duka maupun sukaku. Kepada engkau yang nantinya waktuku akan kubagi dan kuhabiskan hanya denganmu. Kepada engkau yang nantinya akan selalu di sampingku, menopangku, dan mendekapku. Kepada engkau yang nantinya cintaku dan seluruh hidupku akan kuberikan padamu. Ya, kepada engkau……….
Aku mulai belajar berdoa kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Aku berdoa kepadaNya agar aku dan engkau suatu saat dipertemukan. Aku berdoa kepadaNya agar menjaga dan melindungi engkau sama seperti Ia menjaga setiap langkahku. Aku berdoa kepadaNya agar suatu saat nanti kita dapat berdoa bersama dalam rumahNya, dalam gerejaNya. Aku berdoa kepadaNya agar engkau nanti akan membawaku lebih dekat dan mengasihi Kristus sama sepeti Dia telah terlebih dahulu mengasihi aku dan engkau….
Walaupun sekarang aku dan engkau belum bertemu namun aku harap kita tetap menaruh harapan padaNya, tetap percaya akan kasihNya dan menanti waktu yang Tuhan sediakan untuk aku dan engkau. Waktu dan rencana Tuhan sungguh indah. Tetaplah berdoa. Bukan hanya aku saja, bukan hanya engkau saja, tetapi kita.
Aku ingin beberapa baris kalimat ini kubisikkan kepadamu saat aku telah menemukan engkau.
Izinkan aku mencintaimu, dengan memberikan kedua telingaku untuk mendengarkanmu…
Izinkan aku mencintaimu dengan menjadi bahu saat lelah menderamu…
Izinkan aku mencintaimu…
Aku berjanji tuk selalu siap berbagi dalam dukamu, ikut tertawa dalam sukamu…
Menghapus airmatamu, menguatkan di saat lemahmu, mengingatkan tiap sesat pikiranmu…
Ya, izinkan aku mencintaimu. Sesederhana itu…

18 Februari 2011

Ketika semua hal menjadi begitu absurd, ketika yang nyata menjadi tak nyata, ketika semua berubah begitu cepat. Aku, kamu, kita, mereka, semuanya. Tak bisa berbuat apa-apa. Hanya menatap, tak bergerak. Berusaha menerima dengan lapang. Lapang? Sepertinya. Tak tau mesti bagaimana lebih tepatnya.
Andai saja semua berjalan semanis awalnya,, seindah biasa. Tapi ternyata semua itu hanya impian. Tak perlu berandai-andai untuk mendapatkan apa yang pernah didapatkan. Percuma.sia-sia. Tak ada bedanya aku dan kamu dengan mereka, yang hanya mampu menyesali yang telah lewat, tanpa mampu mengubah hal-hal yang akan mereka lewati. Aku dan kamu bukan mereka.aku dan kamu mampu menghadapi semuanya. Setiap perubahan kecil yang kita lakukan merupakan langkah awal untuk langkah yang lebih baik di hari depan.
Hidup, beginilah adanya. Beginilah susahnya. Beginilah rumitnya. Berbekal semua ini : pelajaran hidup dari orang tua, teman-teman,dan lingkungan sekitar, jadilah orang yang mencintai dan menghargai hidup. Mengusahakan agar hidup selalu indah setiap harinya, selalu lebih baik ke depannya. Tidak ada istilah jalan di tempat untuk hidup. Hidup yang jalan di tempat sama dengan mati. Lebih baik tak usah menjalani hidup sekalian.
Aku mencintai hidupku dan semua yang ada di hidupku J

Kebon Jeruk, 15 September 2011

Kenapa Kebon Jeruk dan bukan Depok lagi? Gue udah pindah kosan ke kosan yang lebih deket kantor. Dari Depok ke kantor 3 jam soalnya..fiuuuuh
Entah kenapa disetiap detik gue selalu mengalami yang namanya kegalauan (Ratu Galau) yang mendalam, keinginan gue cuma satu : memejamkan mata dan tidak memikirkannya lagi !!!
Namun semakin ingin justru semakin sulit. Andai saja semua semudah ketika menginginkannya. Sebenarnya sederhana, gue gak tau apa yang membebani pikiran gue saat ini. Kerjaan? Keluarga? Kehidupan pribadi? Entahlah sepertinya semua saling tumpang tindih memperebutkan bagian dalam pikiranku yang tidak seberapa luasnya ini.
Gue sedih, sedih sekali. Melihat semuanya begitu cepat. Ekspres ! Kilat ! sehingga ketika gue membuka mata gue, disinilah gue berada. Pada umur 22 tahun, telah lulus program profesi Apoteker, menunggu detik-detik wisuda dan sumpah apoteker. Terdampar di tempat kerja yang jauh dari temen-temen gue yang lainnya. Rasanya memulai semuanya dari awal lagi. Dari nol. Tapi rasanya begitulah hidup. Gue harus bisa mensyukuri semuanya ini. Walaupun saat-saat “bahagia” kuliah telah lewat, gue yakin Tuhan pasti sedang menyiapkan saat bahagia lain buat gue dan buat kami semua.
Seperti potongan lagu yang gue suka : Semua yang datang kan pergi, sisakan lembaran memori. Yup, lembaran memori tentang hidup gue yang indah selama 5 tahun di farmasi takkan terhapus oleh apapun. Gue mencintai setiap lembaran memori itu. Semua kisah gue tertulis di dalamnya. Lembar memori ini akan segera menampung memori lain. Tapi gue yakin banget kalo memori sebelumnya takkan terhapus dan takkan terganti, tetap pada tempatnya.
Perpisahan bukan kata favorit buat semua orang. Tetapi rasanya gak adil aja ketika datang pertemuan tanpa diikuti perpisahan. Sepertinya janggal. Ikhlaskanlah perpisahan untuk pertemuan yang lebih baik.
Ada quote dari film yang sangat gue suka dan gue jadiin kata-kata dalam buku tahunan : Tak ada pertemuan yang abadi. Tetapi seperti pertemuan, tak ada perpisahan yang abadi.
Seperti itulah gue harus memandang hidup. Memastikan bahwa ketika gue berpisah, gue akan bertemu lagi dengan kondisi yang jauh lebih menyenangkan.

Depok, 15 Agustus 2010

Baru nulis lagi setelah sekian lama membiarkan buku ini tergeletak pada tempatnya. 4 taun di farmasi udah lewat, terlewati dengan berjuta senyum juga berjuta tangis. Senyum ketika menemukan orang-orang baru dalam kehidupan, senyum ketika gue berhasil bilang : finally gue bisa beradaptasi, senyum ketika penguji sidang menyatakan gue lulus sidang sarjana (ini bukan hanya senyum tapi tangis juga :D), senyum ketika kehadiran beberapa “orang” mewarnai perjalanan gue di farmasi, senyum ketika tiap pertambahan usia dirayakan bareng temen-temen, dan senyum ketika gue mengingat dan menengok hal-hal yang membuat tersenyum.
Namun diantara banyaknya senyuman tersebut masih diselipi dengan beberapa tangisan sedih gue. Tangisan ketika gak lulus mata kuliah di semester 1 (sumpah ini bikin down banget), tangisan malam pertama gue di asrama UI yang jujur saja waktu itu gue kangen banget sama rumah, tangisan waktu ngerasa gak sanggup ngerjain tugas OKK, mabim, dan utamanya tugas kuliah yang bejibunnya ampun-ampunan, tangisan ketika HGS pergi begitu saja setelah membuat hari-hari gue begitu bahagia, tangisan ketika gue tau kalo dia bukan buat gue dan jujurly bikin gue rapuh sampai detik ini, dan tentunya tangisan ketika gue gak tau gimana untuk mengungkapkan kepedihan dalam hati gue dengan kata-kata.
Tapi cukup. Ya cukup sampai disitu saja. Sudah cukup semua. Gue rasa dan gue pengen hari-hari gue ke depan, terutama setaun ke depan, gue jadikan tangisan itu sebagai senyuman. Gue sering menangisi diri gue sendiri. Kenapa gue gak gitu, kenapa gue gak gini. Tapi lambat laun paradoks pemikiran gue pun berubah dan semuanya mulai terbentang luas di hadapan gue. Bukan tentang kenapa gue gak gini atau gak gitu tetapi bagaimana cara biar gue gini atau gitu. Gue harus lebih lagi, lebih dewasa menyikapi hal-hal tertentu. Ayo berusaha menjadi Akma yang selalu tersenyum :)

Minggu, 13 Mei 2012

Inter Club Indo Regional Jayapura

seneng rasanya begitu pas pulang ke Jayapura gue bisa punya komunitas baru. komunitas yang uda gue tunggu sekian lama. yup, para Interisti di Jayapura. ihiiiy, akhirnya ada juga. dan banyak lagi...wuah surprise banget waktu pertama tau..wah walopun belom sebanyak tetangga sebelah alias Milanisti tapi no matterlah. gue yakin makin hari makin bakal nambah banyak para Interisti di Jayapura. sayangnya dari 24 Maret 2012 sampai sekarang Internonanya cuma gue...nasib-nasib...fufufufu..ayooo dong nambah, masak iya cowonya nambah tapi gue tetep sendiri. gak sendiri-sendiri amat sih sebenernya coz kadang-kadang ada aja yang ngajak pacarnya, so merekalah temen ngobrol gue kalo lagi nungguin anak-anak futsal. 
FORZA INTER. PAZZA INTER AMALA !!!!

Sabtu, 12 Maret 2011

Kondangan Ka berlian

Sabtu, 12 Maret 2011

hari ini ada kondangan jam 8 pagi gue udah selese mandi dan berkemas membawa perlengkapan gue buat dandan di tempat lita. ahaaai, heboh banget cuma mau kawinan doang, tapi tak apalaaah..
bersama Lita, Rianti, dan Nurina jam setengah 10 nyegat taxi dari depan pocin (biasanya angkot -___-"), dan setengah 11 nyampe di Bidakara

dengan noraknya gue baru tau (gue emang norak) kalo bidakara gede banget. tadi yang nikah aaja ada berapa orang gitu. seperti yang gue bayangkan klo ka berlian cantik banget pas acara ini (emang tiap hari cantik siiihh <---- gak usah iri gitu Ma) yauda, acara inti terjadi, makan sana makan sini. ngobrol sana ngobrol sini. banyak anak 05 dan 04..wah, rasanya sudah lama sekali tidak berjumpa dengan kakak2 itu. jadi terkenang masa awal kuliah (baca tulisan gue sebelumnya)... anyway, gue senengnya justru pas mau pulang. ternyata orang yang gue harap dateng ada disana..walopun masih tetep dengan tampang jutek dan tidak ramahnya..tapi tetep membuat gue seneng..heehehe kapan giliran gue yak? <----- sante aja kali Ma..semua akan indah pada waktu yang diberikan Tuhan. asal ora et labor aja :) udahan ah curhatnyaaaaaa ^_____________________^

Kamis, 10 Maret 2011

kenangan oh kenangan

--malam ini dengan segala kenangan yang menyeruak dalam ingatan gue--

gue terkenang pada masa-masa awal kuliah, terkenang pada masa dimana gue bahagia.
well, karena memang gue bahagia pada masa itu. masa dimana kehidupan gue belum serumit sekarang.
belum banyak tuntutan bahwa hidup harus begini begitu atau apalah itu.
*see, jelas kan bedanya?*

nah, salah satu sumber kebahagiaan gue jaman dulu terletak pada seseorang. entah kenapa tadi pas FB-an, tiba-tiba gue melihat account seseorang itu, yang langsung membuat gue memikirkan masa lalu. dia yang cukup membuat hidup gue memiliki cerita, memiliki kenangan, dan memiliki rasa. senang sekaligus sedih mengingat semua. dan sialnya gue sama sekali gak lupa setiap detail tentang dia.
*sigh, malesnya punya otak dengan ingatan yang baik*

bagaimana gue berkenalan dengan dia, bagaimana menghabiskan waktu bersama, bagaimana banyak hal yang terlewati bersama. setiap peristiwa, ucapan, atau apapun yang berhubungan dengan dia masih begitu jelas. gue bahagia kala itu, walaupun dia bukan siapa-siapa gue. wah, kebahagiaan gue kala itu karna ada yang memperhatikan gue, mendengarkan gue, membantu gue, dan mau berbagi hal-hal yang dia anggap penting dalam hidupnya. simple saja, gue dan dia menikmatinya, tanpa peduli gimana pendapat orang lain.

*skip bagian pahitnya*

malam ini, setelah kira-kira 4 tahun lebih tidak mendengar kabarnya baik sms, telp, ataupun melalui social network lainnya, gue tiba-tiba keingetan. ya itu gara-gara muncul di home gue *ngok*
kalau dipikir lucu juga dulu dan gue sekarang bisa memahami kenapa bagian pahit itu, walaupun ada tapi anggaplah gak ada.

*mau tau kenapa?*

karena menurut gue, biarlah hanya kenangan manis yang memenuhi benak gue, bukan kenangan buruknya. karena kenangan buruk hanya membuat gue melupakan betapa banyaknya kenangan manis yang diciptakan buat gue :)

makasih buat seseorang yang pernah membuat gue merasakannya. dimanapun lo berada (walopun gue tau lo dimana sekarang), mudah-mudahan semua bisa kembali normal seperti sedia kala.